MITOS, PENALARAN, DAN CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
MITOS
Mitos
adalah sebuah imajinasi dari manusia yang berusaha untuk menerangkan gejala
alam yang ada pada saat itu yang dikaitkan dengan kepercayaan akan adanya
kekuatan ghaib. Namun, disebabkan oleh keterbatasan manusia dalam menjelaskan
hal tersebut sehingga cenderung diidentikkan dengan seorang dewa/dewi, tokoh
misteri serta sesuatu yang berbau mistis. Sehingga pengetahuan yang diperoleh
bersifat subyektif.
Mitos
itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indera manusia
misalnya:
1.
Alat Penglihatan
Banyak
benda-benda yang bergerak begitu cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata.
Mata tidak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda yang dilihat
terlalu jauh, maka tak mampu melihatnya.
2.
Alat Pendengaran
Pendengaran
manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari 30 sampai 30.000
perdetik. Getaran di bawah 30 atau di atas 30.000 perdetik tak terdengar.
3.
Alat Pencium dan Pengecap
Bau
dan rasa tidak dapat memastikan benda yang dicecap maupun diciumnya . manusia
hanya bisa membedakan 4 jenis masa yaitu rasa manis,masam ,asin dan pahit. Bau
seperti parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal oleh hidung kita bila
konsentrasi di udara lebih dari sepersepuluh juta bagian. Melalui bau, manusia
dapat membedakan satu benda dengan benda yang lain namun tidak semua orang bisa
melakukannya.
4.
Alat Perasa
Alat
perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin namun sangat
relative sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat observasi yang tepat.
Alat-alat indera tersebut di atas sangat berbeda-beda, di antara manusia: ada yang sangat tajam penglihatannya, ada yang tidak. Demikian juga ada yang tajam penciumannya ada yang lemah. Akibat dari keterbatasan alat indera kita maka mungkin timbul salah informasi, salah tafsir dan salah pemikiran. Untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan alat indera tersebut dapat juga orang dilatih untuk itu, namun tetap sangat terbatas. Usaha-usaha lain adalah penciptaan alat. Meskipun alat yang diciptakan ini masih mengalami kesalahan. Pengulangan pengamatan dengan berbagai cara dapat mengurangi kesalahan pengamatan tersebut. Jadi, mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena:
a. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan baik langsung maupun dengan alat.
b. Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu.
c. Hasrat ingin tahunya terpenuhi
Alat-alat indera tersebut di atas sangat berbeda-beda, di antara manusia: ada yang sangat tajam penglihatannya, ada yang tidak. Demikian juga ada yang tajam penciumannya ada yang lemah. Akibat dari keterbatasan alat indera kita maka mungkin timbul salah informasi, salah tafsir dan salah pemikiran. Untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan alat indera tersebut dapat juga orang dilatih untuk itu, namun tetap sangat terbatas. Usaha-usaha lain adalah penciptaan alat. Meskipun alat yang diciptakan ini masih mengalami kesalahan. Pengulangan pengamatan dengan berbagai cara dapat mengurangi kesalahan pengamatan tersebut. Jadi, mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena:
a. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan baik langsung maupun dengan alat.
b. Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu.
c. Hasrat ingin tahunya terpenuhi
-LEGENDA
Legenda
adalah sebuah cerita yang dirangkai secara turun temurun dan dipercayai oleh
masyarakat karena terbukti secara logis dalam pendeskripsian ceritanya, cenderung
mengemukakan kehadiran seorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya suatu
daerah.
Contohnya:
· Tangkuban perahu yang berlokasi di kota Bandung, sebagai hasil perwujudan kemarahan sangkuriang yang telah gagal dalam mewujudkan pinta calon pinangannya yang merupakan ibu kandungnya sendiri.
Contohnya:
· Tangkuban perahu yang berlokasi di kota Bandung, sebagai hasil perwujudan kemarahan sangkuriang yang telah gagal dalam mewujudkan pinta calon pinangannya yang merupakan ibu kandungnya sendiri.
-CERITA
RAKYAT
Cerita
Rakyat merupakan suatu peristiwa yang dikisahkan untuk menjelaskan akan
terjadinya sesuatu yang ada dimuka bumi ini. salah satu contoh kisah rakyat
yakni tangkuban perahu sebagai perwujudan kemarahan sangkuriang yang telah
gagal dalam mewujudkan calon pinangannya yang merupakan ibu kandungnya sendiri.
Kisah bawang merah dan bawang putih yang telah kita kenal sejak dahulu dapat
menjadi salah satu contoh dalam hal ini.
Contohnya :
· Malin Kundang
· Si Pitung
Contohnya :
· Malin Kundang
· Si Pitung
PENALARAN
Penalaran
terbagi menjadi dua yaitu :
1. Penalaran Deduktif yaitu cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dan menggunakan pola berpikir silogisme.
2. Penalaran Induktif yaitu cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat khusus untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dan terkait dengan pengetahuan empirisme.
1. Penalaran Deduktif yaitu cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dan menggunakan pola berpikir silogisme.
2. Penalaran Induktif yaitu cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat khusus untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dan terkait dengan pengetahuan empirisme.
CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
Menurut
Charles Price ada 4 macam cara untuk memperoleh pengetahuan yaitu:
1. Percaya
Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah benar.
1. Percaya
Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah benar.
2.
Wibawa
Sesuatu akan dianggap benar,apa bila seseorang yg berwibawa menyatakan benar
Sesuatu akan dianggap benar,apa bila seseorang yg berwibawa menyatakan benar
3.
Apriori
Merupakan suatu keyakinan/pendirian/anggapan sebelum mengetahui (melihat,mendengar,menyelidiki) keadaan tertentu.
Merupakan suatu keyakinan/pendirian/anggapan sebelum mengetahui (melihat,mendengar,menyelidiki) keadaan tertentu.
4.
Metode Ilmiah
Seseuatu dianggap ilmiah apa bila memiliki patokan yg merupakan rambu2 untuk menentukan benar atau salah.
Seseuatu dianggap ilmiah apa bila memiliki patokan yg merupakan rambu2 untuk menentukan benar atau salah.
Komentar
Posting Komentar